Senin, 12 September 2016

BIOLOGI DASAR JENIS-JENIS OTOT BERDASARKAN LOKASINYA



TUGAS BIOLOGI DASAR
JENIS-JENIS OTOT BERDASARKAN LOKASINYA









KELAS DIII REGULER A
1.     AVIDA IFFAH M                            (P27224014015)
2.     ASY SYAFFA UMMU SYIFA        (P27224014012)
3.     DIAH AYU A                                  (P27224014024)
4.     FEBRISKA HEROVI K D              (P27224014034)
5.     HAJAR FAJRIN                             (P27224014037)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA


Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.
A.    Jaringan Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata.










B.     Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
Ciri-ciri otot lurik :
·         Otot tersebut terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan diameter penampang 20-10m yang disebut serat otot.
·         Panjang serat otot ini mampu mencapai panjang otot itu sendiri.
·         Masing-masing serat terbuat dari rangkaian subunit yang lebih kecil.
·         Merupakan sel-sel berinti jamak (=multi nucleated cells)
·         Serat otot sendiri tersusun dari kumpulan kumpulan paralel seribu miofibril yang berdiameter 1-2μm dan memanjang sepanjang sebuah serat otot.





C.    Jaringan Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
Diskus interkalaris
Terdapat 2 tipe sel penyusun jantung
1. Sel autoritmik – menghasilkan dan konduksi potensial aksi, tdd:
– Sel- pacemeker –> memicu kontraksi –->di nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular
– Serabut konduksi –> sel Purkinje –> meneruskan potensial aksi
2. Sel kontraktil –> menghasilkan daya kontraksi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar